
Pyongyang – Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, melontarkan kritikan kepada AS dan Korea Selatan.
Kritikan itu dilontarkan Kim adik saat para pejabat top AS melakukan kunjungan ke sekutu mereka di Asia.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken tiba di Tokyo, Jepang, pada Senin (15/3/2021).
Tujuan mereka adalah memperkuat kerja sama militer dalam usaha membendung China maupun Korea Utara.
Melalui koran resmi Rodong Sinmun, Kim Yo Jong memberikan peringatan kepada Presiden As Joe Biden.
“Sebuah nasihat kepada pemerintahan baru AS yang berjuang menyebar bau mesiu ke tanah kami dari lautan,” demkian keterangan di Rodong Sinmun.
“Jika kalian ingin tidur nyenyak selama empat tahun ke depan, lebih baik menarik diri dari membuat langkah bodoh,” kecam Kim adik.
Pendahulu Biden, Donald Trump, mengambil pendekatan non-tradisional dalam kebijakan luar negerinya terhadap Pyongyang.
Pendekatan itu membuatnya terlibat perang komentar dengan Kim Jong Un, dan membuat situasi di Semenanjung Korea menghangat.
Namnu pada 2018, Kim tiba-tiba melunak dengan menyatakan siap membuka pintu diplomasi dalam pidato Tahun Baru.
Puncaknya adalah pada pertengahan 2018, Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya di Singapura.
Namun setelah pertemuan kedua pada Februari 2019 di Vietnam, kedua negara kembali meninggi tensinya.
Sesaat sebelum Biden dilantik, Kim menekankan bahwa AS merupakan “musuh besar” mereka, dan memperkenalkan sejumlah senjata baru.
“Langkah perang”
Dalam pernyataannya, Kim adik yang sempat menghilang pada tahun lalu juga mengkritik tetangganya, Korea Selatan.
Dia menyoroti latihan gabungan Seoul dengan AS, yang dianggap Pyongyang sebagai persiapan menginvasi negaranya.
“Pemerintah Korea Selatan sekali lagi memilih untuk menetapkan Langkah Perang, Langkah Kritis,” kritiknya.
Dilansir AFP dan BBC Selasa (16/3/2021), Kim Yo Jong adalah penasihat sang kakak, dan menjadi sosok vokal atas tensi dua Korea 2020 lalu.
Shin Beom-chul, peneliti di Korea Research Institute for National Strategy menuturkan, pernyataan Kim adik adalah bentuk sikap bertahap Pyongyang.
“Korea Utara sudah bersikap AS tak akan memberi banyak konsesi. Jadi mereka merilis ucapan ini saat dua pejabat AS berkunjung,” kata Shin.
Dia memprediksi, negara penganut ideologi Juche tersebut menggelar provokasi militer saat Blinken dan Austin meninggalkan Seoul.